Awas Bahaya! Ada Zat Tambahan Makanan yang Haram di Sekitar Anda

Yuk waspadai zat tambahan makanan (aditif makanan) yang berbahaya dan haram!

Zat tambahan makanan atau aditif makanan adalah bahan tertentu yang ditambahkan ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan tujuan agar terlihat menarik, memperkaya cita rasa, memperbaiki dan mempercantik tekstur, dan agar awet sehingga bisa disimpan dalam waktu lama.

Ada 2 jenis zat tambahan makanan atau aditif makanan:

1. Zat tambahan makanan (aditif makanan) buatan atau sintetis.

Zat tambahan makanan sintesis adalah zat aditif makanan yang dihasilkan melalui proses pembuatan terlebih dahulu di laboratorium dan industri. Zat aditif makanan buatan (sintesis) ini dibuat dari bahan-bahan kimia yang sifatnya mirip dengan bahan alami yang sejenis.
Zat tambahan makanan sintesis dapat dibuat dalam jumlah yang banyak, hanya dibutuhkan takaran yang sedikit ketika akan digunakan sehingga lebih efektif dan efisien, bahannya lebih awet dan bikin awet tentunya (awet dan mengawetkan) dalam waktu yang lama sehingga lebih menguntungkan dari sisi ekonomi.

Namun, zat tambahan makanan sintesis buatan ini di sisi lain juga beresiko merugikan apabila dikonsumsi dalam kadar yang berlebihan dan terus menerus, diantaranya dapat menyebabkan resiko penyakit kanker dan berbagai macam resiko penyakit lainnya.

Pelajari lebih lanjut tentang zat tambahan makanan buatan

Untuk mengetahui lebih detail, Anda boleh membaca tulisan lengkap tentang zat tambahan makanan buatan (sintesis) pada link ini.

Zat tambahan makanan (aditif makanan) haram jauh lebih berbahaya!

Satu hal lagi, yang harus lebih diwaspadai adalah zat tambahan (aditif) makanan yang haram. Zat aditif makanan ini umumnya dibuat secara sintesis dengan menggunakan bahan yang haram. Sudahlah sintesis haram pula!

Mengapa kita harus waspada terhadap zat tambahan makanan yang haram?

Makanan yang haram memiliki pengaruh yang jelek dan merugikan. Diantaranya: do’a yang tidak dikabulkan, menjadi malas melakukan amal baik dan sholeh, mudah terkena penyakit, tidak berkah pada kehidupan pribadi, tidak berkah pula pada kehidupan keluarga (anak dan istri mudah membangkang), terancam neraka pada hari kiamat.

Berikut ini daftar zat tambahan (aditif) makanan haram yang harus Anda waspadai:

E120

E140

E141

E252

E422

E430

E431

E440

E470

E471

E472 (a,b,c,d)

E473

E475

E477

E478

E482

E483

E492

E494

476

542

570

572

631

635

901

OXYSTEARIN

PEPSIN

GLYCEROL

GLYCINE

GELATINE

STABILIZER

STEARIC ACID

LARD MAGNESIUM STEARATE

RENNET (CHEESE)

SHORTENING (ANIMAL)

Keterangan:
E = Emulsifier

zat tambahan makanan haram berbahaya
Background Image Designed by Freepik

Zat tambahan makanan di bawah ini tidak diketahui asal-usulnya. Patut untuk diwaspadai. Sebaiknya tidak digunakan.

 

CHOLESTEROL

DIGLYCERIDE

GELATIN

HORMONES

MONO GLYCERIDES

ANIMAL OR LARD SHORTENING

VEGETABLE SHORTENING

ANTIOXIDANT

CALCIUM STEAROYL LACTYLATE

GUM TRAGACANIN

LECITHIN

POLYSORBATE 60/80

PROPYLENE GLYCOL

ALGINATE/MONO STEARATE

SODIUM LAURYL SULFATE

SODIUM STEARATE/STEARCYL-2 LACTYLATE

SORBITAN MONOSTEARATE

VANILLA

VANILLIN

WHEY (apabila dipergunakan enzyme)

YEAST (apabila menghasilkan alcohol selama masa fermentasi)

Waspada!

  1. Lemak dan minyak tumbuhan yang tidak berlabel 100% murni, tidak ada jaminan tidak adanya penambahan 5 – 15% lemak binatang. Sebaiknya ini dihindari. Jangan digunakan dalam rangka berhati-hati.
  2. Apabila zat tambahan makanan dihasilkan dari binatang yang disembelih dengan cara halal, atau dari tumbuhan, atau asli sintesis yang halal, maka adalah halal. Namun apabila diketahui disembelih dengan cara haram maka tentu saja haram. Jika ragu-ragu maka sebaiknya hindari dan tinggalkan.
  3. Produk yang tidak memiliki label halal belum tentu haram. Namun, saya pribadi selalu melihat label halal pada kemasan produk makanan ketika membeli, dan saya selalu tidak jadi beli jika tidak menemukan label halal pada kemasan produk. Saya selalu mengingatkan istri dan anak-anak saya untuk selalu cek label halal ini. Ini dalam rangka berhati-hati.
  4. Sebelum membeli, cek dan teliti produk yang akan Anda beli. Jika Anda menemukan kode seperti kode di atas maka sebaiknya Anda berhati-hati dan hindari. Upaya ini adalah semata-mata untuk menjaga diri Anda dan keluarga dari makanan haram atau minimal diragukan halal dan haramnya. Ini kita lakukan untuk meraih ridho Allah. Meraih ridho Allah dan kecintaan Allah lebih penting dibandingkan selera kita.

Awas, babi ada di mana-mana!

Video di bawah ini cukup mengejutkan saya. Sebelum menontonnya, Anda harus sadari bahwa zat tambahan makanan yang haram tidak hanya dikaitkan dengan babi saja. Babi hanya salah satunya.

NB: Maaf, video di atas ada aurat yang terbuka. Saya tampilkan karena kontennya penting dan otentik. Mohon untuk menundukkan pandangan Anda.

2. Zat tambahan makanan (aditif makanan) yang alami

Zat tambahan makanan (aditif makanan) yang alami yaitu zat tambahan makanan (aditif makanan) yang diperoleh dari alam, dibuat secara alami tanpa proses secara sintesis.

Pewarna

Contohnya adalah wortel yang digunakan sebagai zat pemberi warna oranye pada pembuatan selai nanas.

Contoh yang lainnya adalah kunyit sebagai zat pemberi warna kuning pada nasi kuning. Terkadang kunyit juga digunakan sebagai bahan pengolah daging ayam untuk menghilangkan bau amis dan juga untuk menambah rasa yang unik.

Selain wortel dan kunyit, juga ada jenis zat tambahan (aditif) makanan alami lainnya. Seperti daun suji untuk memberi warna hijau pada makanan, dan daun pandan untuk pengharum makanan.

Banyak orang yang bingung membedakan daun suji dan daun pandan, apalagi ketika keduanya sudah dipetik. Daun suji adalah tanaman perdu yang dapat tumbuh hingga ketinggian 8 meter. Berbeda dengan pandan yang tingginya hanya 4 meter.

beda daun suji dan daun pandan
Pemanis

Ada juga gula tebu sebagai pemanis dan pengawet alami. Gula aren (terbuat dari nira pohon aren atau enau) dan gula jawa atau gula merah (terbuat dari nira pohon kelapa), juga ada madu sebagai pemanis.

pohon aren dan pohon kelapa
Pengawet

Garam dapur digunakan sebagai pengawet karena garam dapur dapat menyerap kandungan air dalam makanan (higroskopis). Lihat saja ikan asin yang awet selama bertahun-tahun dengan menggunakan garam.

Bawang putih mengandung allicin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri sehingga digunakan sebagai pengawet.

Asam cuka (asam asetat) bersifat asam, dapat membunuh bakteri pada makanan.

Penyedap

Garam dapur selain digunakan untuk bahan pengawet juga digunakan sehari-hari di dapur sebagai penyedap makanan.

Bawang putih juga digunakan sebagai penyedap makanan selain sebagai pengawet.

Cabe membuat lauk pauk menjadi sedap. Tidak dipungkiri 🙂

Gula adalah zat penyedap alami pengganti MSG.

Dan ada banyak lagi zat tambahan makanan alami lainnya.

Anda boleh LIKE dan SHARE informasi ini untuk menyebarkan manfaatnya pada teman dan saudara Anda 🙂

***

Referensi:

  • https://rumaysho.com/2185-pengaruh-makanan-yang-haram.html
  • https://rumaysho.com/814-hukum-mengkonsumsi-makanan-yang-tercampur-rhum.html
  • http://www.hidayatullah.com/iptekes/kesehatan/read/2011/03/22/1142/kode-e-pada-makanan-babi.html
  • http://virgianidinihappy.blogspot.co.id/2012/12/info-zat-zat-haram-pada-bahan-tambahan.html
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Aditif_makanan
  • https://special.worldofislam.info/Food/numbers.html
  • http://www.halalindia.co.in/ecode.html
  • http://www.muslimconsumergroup.com/e-numbers_list.html
  • http://halalmalaysia.net/HALAL_E-CODES.php
  • http://www.mailofislam.com/e-codes.html
  • http://www.islamforlife.co.uk/haram%20list.htm
  • http://www.halalmui.org/newMUI/index.php/main/detil_page/8/1412/30/1
  • http://halalcertification.ie/halal/halal-food-guidelines/
  • http://www.artikelsiana.com/2014/10/macam-macam-zat-adiktif-makan-kegunaan-contoh.html

Comments

One response to “Awas Bahaya! Ada Zat Tambahan Makanan yang Haram di Sekitar Anda”

  1. waduh… banyak juga ya yang perlu dihindari…..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *