Doa Setelah Sholat Dhuha Sesuai Sunnah Nabi

Posted by

Apa Doa Setelah Sholat Dhuha yang Sesuai Sunnah Nabi?

Sholat Dhuha adalah salah satu ibadah sunnah yang banyak diamalkan oleh kaum muslimin. Ibadah ini dikenal dengan keutamaannya sebagai waktu memohon rezeki dan keberkahan dari Allah. Namun, sering muncul pertanyaan, “Apakah ada doa setelah Sholat Dhuha yang sesuai sunnah Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam?” Artikel ini akan mengupas tuntas jawabannya, dilengkapi dengan dalil dan panduan yang jelas.

Doa Populer Setelah Sholat Dhuha: Apakah Shahih?

Salah satu doa setelah Sholat Dhuha yang sangat populer berbunyi:

bacaan-shalat-maghrib-untuk-mualaf-belajar-salat
[Klik gambar untuk membeli ebook BUKU PEGANGAN SHALAT MAGHRIB]

اللَّهُمَّ إنَّ الضُّحَى ضُحَاؤُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ … hingga akhir doa.

Sayangnya, doa ini tidak memiliki dalil shahih dari Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam. Doa tersebut disebutkan dalam kitab-kitab seperti Syarhul Minhaj karya As-Syarwani (7:293) dan I’aanatut Thalibiin karya Abu Bakr Ad-Dimyathi (1:295). Namun, tidak ada penulis kitab tersebut yang menyertakan dalil shahih dari Al-Quran atau hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tim Fatwa Syabakah Islamiyah, di bawah bimbingan Dr. Abdullah al-Faqih, memberikan komentar,

“Kami tidak mendapatkan dalil kuat yang menunjukkan adanya doa ini pada referensi-referensi yang kami miliki.” (Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 53488).

Dengan demikian, doa ini tidak dianjurkan untuk diamalkan. Prinsip ibadah dalam Islam adalah tauqifiyah (harus berdasarkan dalil). Jika tidak ada dalil yang shahih, maka tidak seharusnya doa ini diatributkan kepada Nabi.

Ini Doa Setelah Sholat Dhuha yang Sesuai Sunnah Nabi

1. Doa yang Dibaca Nabi Shallallahu ’Alaihi wa Sallam Setelah Sholat Dhuha

Dari Aisyah radhiallahu ’anha, beliau berkata:

“Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam selesai melaksanakan Sholat Dhuha, kemudian beliau membaca:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

(Allāhumma-ghfir lī wa tub ’alayya, innaka Antat-Tawwābur-Roḥīm).

Artinya: ‘Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.’

Beliau mengucapkannya sebanyak 100 kali.” (HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, dinyatakan shahih oleh Al-Albani).

doa setelah sholat dhuha yang shahih dan artinya

2. Dzikir Umum Setelah Sholat

Setelah sholat, baik sholat fardhu maupun sunnah, dianjurkan membaca dzikir yang diajarkan Rasulullah. Salah satu dzikir yang dapat diamalkan adalah:

Istighfar tiga kali:

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ

(Astaghfirullāh)

Aku memohon ampun kepada Allah.

Dilanjutkan dengan doa:

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

(Allāhumma Antas-Salām wa Minkas-Salām, Tabārokta Yā Dzal-Jalāli wal-Ikrām).

Artinya: Ya Allah, Engkaulah sumber keselamatan, dan dari-Mu datang keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.

Dzikir ini bersumber dari hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim (HR. Muslim, no. 591).

Sholat Dhuha termasuk sholat sunnah, sehingga dzikir ini juga dapat diamalkan setelah Sholat Dhuha. Hal ini ditegaskan oleh Syaikh Bin Baz dalam fatwanya bahwa dzikir ini berlaku untuk semua jenis sholat, baik wajib maupun sunnah.

Pertanyaan: Seorang penanya wanita bertanya dalam program ini: Wahai Syaikh yang terhormat, apakah boleh membaca tasbih dan doa setelah sholat sunnah sebagaimana dilakukan setelah sholat fardhu? Apa saja doa dan tasbih yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa salla?

Jawaban: Dzikir yang diajarkan secara khusus semuanya dilakukan setelah sholat fardhu. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukannya dengan disaksikan dan diajarkan kepada para sahabat. Namun, setelah sholat sunnah, tidak ada dzikir khusus yang diajarkan kecuali istighfar. Ketika selesai dari sholat sunnah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan:

أستغفر الله، أستغفر الله، أستغفر الله، اللهم أنت السلام، ومنك السلام، تباركت يا ذا الجلال والإكرام

“Aku memohon ampun kepada Allah, aku memohon ampun kepada Allah, aku memohon ampun kepada Allah. Ya Allah, Engkau adalah sumber keselamatan, dan dari-Mu datang keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.”

Adapun dzikir-dzikir lain seperti:

“La ilaha illa Allah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir…”

“Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah…”

Dzikir ini semua hanya diajarkan untuk dilakukan setelah sholat fardhu, dan tidak diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau melakukannya setelah sholat sunnah.

Tsauban radhiyallahu ’anhu berkata:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika selesai dari sholatnya, beliau membaca istighfar tiga kali dan mengucapkan:

اللهم أنت السلام، ومنك السلام، تباركت يا ذا الجلال والإكرام

‘Ya Allah, Engkau adalah sumber keselamatan, dan dari-Mu datang keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.’” (HR. Muslim dan lainnya).

Tsauban tidak menyebutkan secara khusus bahwa doa ini hanya untuk sholat fardhu. Oleh karena itu, dzikir ini berlaku untuk semua jenis sholat, baik sunnah maupun fardhu.

Namun, dzikir-dzikir lain yang panjang (seperti tahlil, tahmid, dan takbir) hanya dikhususkan untuk setelah sholat fardhu. Tidak ada riwayat yang menunjukkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukannya setelah sholat sunnah.

Keutamaan Sholat Dhuha

Melaksanakan Sholat Dhuha memiliki keutamaan besar, di antaranya:

1. Mendapat Pahala Sedekah

Dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى.

Artinya: “Setiap pagi, setiap persendian dari kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih (ucapan Subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan La ilaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu Akbar) adalah sedekah, memerintahkan kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah. Semua itu dapat dicukupi dengan dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha.” (HR. Muslim)

2. Tanda Syukur Seorang Hamba kepada Allah

Sholat Dhuha adalah tanda syukur seorang hamba kepada Allah atas nikmat-Nya. Ibadah ini mencerminkan kesadaran seorang hamba atas nikmat yang Allah berikan, seperti kesehatan, waktu luang, dan kemampuan untuk beribadah.

3. Dibukakan Pintu Rezeki Agar Rezeki Lancar

Dalilnya adalah hadis berikut:

عن رسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم عن اللهِ عز وجل أنه قال: ابنَ آدمَ اركعْ لي أربعَ ركَعاتٍ من أولِ النهارِ أكْفِكَ آخِرَه

Dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Allah Azza wa Jalla, bahwa Dia berfirman:

“Wahai anak Adam, rukuklah untuk-Ku (sholatlah) empat rakaat di awal siang, maka Aku akan mencukupimu di akhir hari.” (HR. At-Tirmidzi)

Perawi Hadis: Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Darda dan Abu Dzar Al-Ghifari. Dicatat dalam Sunan At-Tirmidzi (no. 475).

Status Hadis: Dinilai sebagai hasan gharib.

Penjelasan Hadis: Allah Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan pahala yang besar dan keutamaan bagi hamba-hamba-Nya yang taat, terutama bagi mereka yang memperbanyak ibadah. Dalam hadis ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan firman Allah Azza wa Jalla:

1. “Wahai anak Adam, rukuklah untuk-Ku,” maksudnya adalah melaksanakan shalat dengan penuh keikhlasan.

2. “Empat rakaat di awal siang,” dipahami oleh para ulama sebagai Sholat Dhuha. Ada juga yang menafsirkan sebagai Sholat Subuh (baik shalat sunnahnya maupun shalat fardhu).

3. “Aku akan mencukupimu di akhir hari,” maknanya Allah akan melindungi hamba tersebut dari berbagai kesulitan, kekhawatiran, dan urusan yang mengganggunya sepanjang hari. Ada pula ulama yang menafsirkan bahwa hal ini berarti Allah akan menjaga hamba-Nya dari dosa dan berbagai bahaya hingga akhir hari tersebut.

Penjelasan hadis ini dinukil dari Ad-Durar As-Saniyyah (Dorar.net), sebuah ensiklopedia hadis dan syarah ulama.

sholat dhuha pembuka pintu rezeki agar rezeki lancar

Hadis ini mendorong umat Islam untuk melaksanakan ibadah sunnah seperti Sholat Sunnah Fajar (yaitu dua rakaat sebelum Sholat Subuh) dan Sholat Dhuha, karena di dalamnya terdapat janji perlindungan dan kecukupan dari Allah di sepanjang hari. Ini menjadi motivasi besar bagi kita untuk senantiasa menjaga sholat sunnah setelah sholat wajib.

4. Sholat Dhuha adalah Sholatnya Para Awwabin

Sholat Dhuha disebut sebagai sholatnya para Awwabin, yaitu orang-orang yang senantiasa bertobat dan kembali kepada Allah dengan ketaatan dan penyesalan atas dosa-dosanya. Dalilnya adalah hadis yang diriwayatkan dari Al-Qasim As-Syaibani.

Dikisahkan bahwa Zaid bin Arqam radhiallahu ’anhu melihat sekelompok orang mengerjakan Sholat Dhuha. Beliau kemudian berkata:

“Andaikan mereka tahu bahwa sholat setelah waktu ini lebih utama. Sungguh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ

‘Sholatnya para Awwabin adalah ketika anak unta mulai kepanasan.’” (HR. Muslim, no. 748).

Hadis ini menunjukkan bahwa waktu terbaik untuk melaksanakan Sholat Dhuha adalah ketika matahari mulai terik, sekitar pukul 9 pagi hingga menjelang waktu Zuhur (tergantung lokasi dan waktu setempat). Pada saat ini, melaksanakan Sholat Dhuha akan lebih utama, sesuai dengan sunnah Nabi.

Makna Awwabin: Kata “Awwabin” berarti orang-orang yang senantiasa kembali kepada Allah dengan penuh ketaatan dan penyesalan atas dosa-dosa mereka. Dengan melaksanakan Sholat Dhuha di waktu terbaik ini, seorang hamba menunjukkan kedekatan hatinya kepada Allah dan keinginan untuk selalu berada di jalan yang diridhai-Nya.

Dengan menunaikan Sholat Dhuha sesuai sunnah dan pada waktu utama ini, semoga kita termasuk golongan Awwabin, yang selalu kembali kepada Allah dengan hati yang penuh taubat dan ketaatan.

Kesimpulan

Setelah melaksanakan Sholat Dhuha, dianjurkan untuk membaca doa dan dzikir yang sesuai sunnah Nabi, karena doa tersebut yang diamalkan dan diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagai umat Islam, kita wajib berpegang pada ajaran Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, karena agama ini telah sempurna.

Jika artikel ini bermanfaat, silakan bagikan ke media sosial Anda agar lebih banyak saudara muslim yang memahami pentingnya mengikuti sunnah dalam beribadah. Semoga Allah memberkahi amal kita semua.

***

VIDEO DOA SETELAH SHOLAT DHUHA

Saya sudah membuat sebuah video tentang doa setelah Sholat Dhuha ini. Anda bisa melihatnya di bawah ini:

***

 REFERENSI DOA SETELAH SHOLAT DHUHA

  • https://konsultasisyariah.com/23363-dzikir-setelah-shalat-sunah.html
  • https://konsultasisyariah.com/10588-doa-shalat-dhuha.html
  • https://binbaz.org.sa/fatwas/14140/الاذكار-التي-تقال-بعد-صلاة-الفراىض-والنافل
  • جامع الكتب التسعة (Android App)
  • Sunnah.one
  • http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=13366
  • https://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php?bk_no=141&pid=96905&hid=617

Visited 200 times, 1 visit(s) today
cara-sholat-bacaan-shalat-untuk-mualaf
[Klik gambar untuk membeli ebook BUKU PEGANGAN SHALAT MAGHRIB]

7 comments

  1. Alhamdulillah ilmunya moga bermanfaat.
    Pertanyaan saya apakah setelah sholat dhuha dan Sholat lainnya tidak boleh berdoa sesuai dengan hajat kita? Dan boleh kah kita zikir dgn asmaul husna selain dari pada yang telah nabi lakukan…. Jazakallahu khoir

  2. Terkait masalah penjelasan doa tadi, dimana saya yang tangkap dari penjelasannya adalah berdoa dengan doa doa seperti yg diajarkan Nabi Shallallohu alaihi wasallam. Yg mau saya tanyakan adakah dalil yg melarang seseorang berdoa sesuai hajat masing-masing terutama saat sholat dhuha ini?

Leave a Reply to Dwi hany Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *